Fakta Rohingya Sebenarnya Dari Sisi Myanmar Yang Perlu Anda Ketahui

Pertikaian antara etnis Rohingya dengan penduduk asli Myanmar telah mejadi salah satu berita paling viral yang tersebar di berbagai media di seluruh tanah air dan manca negara.

Dari berbagai media seperti NHK, BBC, Aljazeera dan lainnya melaporkan telah jatuh banyaknya korban akibat pertikaian tersebut sejak tahun 2012 di Rakhine dari etnis rohingya hingga mengungsi dan melarikan diri ke berbagai negara yang berdekatan dengan perbatasan Myanmar.

Sungguh ironis di negara asal mereka sendiri, yakni Bengal, Bangladesh mereka juga tidak di akui bahkan ditolak masuk oleh penjaga perbatasan Bangladesh, mereka diusir dan dikembalikan ke perairan Myanmar.

Tapi sebagai pengguna internet yang bijak pernahkan anda melihat berita dari sisi Myanmar sendiri bagaimana konflik ini bisa dimulai, bagaimana situasi yang terjadi disana, bagaimana mereka memulai menyerang pasukan keamanan di Myanmar dan menggunakan anak-anak dan wanita sebagai tameng hidup.

Berikut beberapa foto dari media lokal dimana beberapa penduduk Rohingya mebakar rumahnya sendiri

Penduduk Rohingya membakar rumahnya sendiri di Maungdaw Township tanggal 3 September

Foto-foto menunjukkan dimana orang Rohingya membakar rumah mereka di Kota Maungdaw , telah beredar di media sosial pada tanggal 6 september.

Menghubungi langsung orang yang tidak disebutkan namanya yang mengambil foto-foto ini oleh EMG (Eleven Media Group), ia mengkonfirmasi bahwa orang Rohingya membakar rumah mereka sendiri.

Dari foto-foto ini menunjukkan orang Rohingya membakar rumah mereka sendiri lalu muncul kemudian berita dari media internasional yang memberitakan berita hoax bahwa pemerintah Myanmar dengan aparat keamanan membakar rumah penduduk rohingya dan membunuh penduduk Rohingya.

Si pengambil foto mengatakan kepada EMG dia segera menuju lokasi kejadian ketika mendengar kabar bahwa beberapa penduduk Rohingya membakar rumah mereka sendiri di belakang biara Zawtikayone di Kota Maungdaw sekitar pukul 14.30 pada tanggal 3 September. Lalu dia pergi untuk mengambil foto.

Ketika bertemu dengan wartawan dari media lokal dan asing, biksu dari biara Zawtikaryone mengatakan kepada media: "jika kalian ada waktu luang saya ingin mengundang kalian semua mengunjungi biara saya. saya memiliki banyak foto yang diambil saat orang Rohingya membakar rumah mereka sendiri. Bahkan mereka ingin membakar biara kami yang berdekatan dengan pagar. Seperti yang anda ketahui setiap orang punya ponsel. Saya meminta orang Rohingya tidak membakar rumah mereka sendiri. Saya mengumpulkan semua foto untuk menjelaskan kepada semua menggunakan proyektor. Tapi kalian tidak punya banyak waktu untuk melihat. Kalian semua diundang ke biara saya untuk mendapatkan informasi menganai itu. Saya memiliki banyak fakta."

Dibawah pengawasan kementrian informasi, wartawan dari AP, NHK, BBC, TBS, RFA, Swiss TV, Aljazeera, CNA, Mizzima, Myanmar Times, Central News Bereau dan Eleven Media Group dll pergi ke Kota Maungdaw untuk meliput berita.

Tanggal 2 September Badan HAM melihat dan mengatakan dari citra satelit terbaru menunjukkan beberapa ratus bangunan terbakar di Rakhine. Citra dari pedesaan muslim Chein Khar Li di Kota Rathedaung menunjukkan 700 bangunan terbakar.

Penduduk Rohingya biasanya menembaki pasukan keamanan Myanmar. Mereka menggunakan anak-anak dan wanita sebagai tameng hidup ketika pasukan keamanan Myanmar melawan balik. menurut penduduk alsi setempat.

Menurut berita resmi, 6.845 rumah terbakar di 60 desa dalam serangan teror di utara Rakhine. Selain itu bukti tindakan dari teroris rohingya akan segera muncul.

Dalam percakapan via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Aung san Suu Kyi mengatakan bahwa wakil perdana mentri Turki telah menyebar berita dengan foto-foto hoax. Masalah ini hanya sebagian kecil dari sebegitu banyak berita palsu yang tersebar di internet. Ini bisa menciptakan masalah antara komunitas yang berbeda dan berita seperti itu dapat memicu terorisme.

Tahun 2012, Section 144 ( Kode Prosedur Keamanan) diberlakukan di kota Buthedaung dan Maungdaw saat orang-orang rohingya membakar rumah penduduk setempat dan melakukan perampokan.

Tujan meraka adalah menguasai Rakhine, menjadi penduduk Rakhine dan beraliansi dengan Al-Qaeda untuk mengusir penduduk asli Rakhine.

(sumber).